Tolok Ukur, Bukan Tolak Ukur

Bandung, Beritalugas Kebanyakan orang saat menulis padanan kata "pembanding" ditulis dengan frasa "tolak ukur". Padahal jelas, jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata tolak memiliki arti “sorong” atau “dorong”. Namun, karena orang terlanjur akrab dengan kata tolak maka ketika membaca atau mendengar kata tolok, diartikan tolak. 
Banyak yang memahami bahwa frasa tolak ukur berarti titik mula untuk mengukur sesuatu. Padahal, pada KBBI, ada tiga makna tolok di situ. Namun, yang kita bahas di sini adalah makna pertama.
tolok1/to·lok/ n banding; imbangan (yang sama); tara: tiada -- nya, tiada -- bandingannya;
-- ukur sesuatu yang dipakai sebagai dasar mengukur (menilai, dan sebagainya); patokan; standar;

Contoh: Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran. 
Nah, dari Analisis Bahasa kali ini kita belajar bahwa penggunaan bahasa yang baik dan benar tidak hanya didasarkan pada lancarnya komunikasi, tapi juga harus mengacu pada aturan kebahasaan. Bisa jadi kata yang diucapkan seseorang dan dimengerti lawan bicara, sebenarnya menyalahi aturan kebahasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentuk yang tepat dan benar adalah tolok ukur.*

Posting Komentar

0 Komentar