Bandung, BeritaLugas - Beragam cara ditempuh untuk memberdayakan pemuda. Termasuk juga lewat usaha pembudidayaan ikan Koi.
Hal inilah yang diambil oleh Kelompok Budidaya Ikan Koi Jukoi. Meski baru berusia empat bulan, geliat Kelompok Budidaya Ikan Koi Jukoi ini tak bisa dipandang sebelah mata. Kegiatan budidaya ikan koi ini telah menyuplai hasil ternaknya sampai ke daerah Tanggerang, Banten.
Adalah Kiki Wahyu Komara (32) penggagas berdirinya Jukoi. Kiki merupakan Ketua RW 10 Keluarahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung melihat adanya potensi besar dari pemuda-pemudi di sekitar tempat tinggalnya.
"Kebetulan saya melihat anak-anak banyak yang belum memiliki pekerjaan. Jadi, sebagai cara memberdayakan pemuda, maka saya bentuk kegiatan ini," ujar Kiki saat dijumpai di kolam tempat budidaya Jl. Margasari, RT 02/10, Keluarahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung.
Di usianya yang baru berjalan tiga bulan lebih ini, Kelompok Jukoi mendistribusikan hasil budidaya Ikan Koi menggunakan metode dalam jaringan (daring).
"Biasanya kita jual di media sosial, atau masuk ke grup whatsapp penggemar Ikan Koi," aku Kiki.
Harga yang dipatok bervariatif. Kiki menyebut, besaran harga yang dijual tergantung pada ukuran Ikan Koi.
"Dari yang terendah, itu kisaran Rp13.000 per ekor, sampai dengan harga tertinggi mencapai Rp1,5 juta per ekor," bebernya.
Kiki mengaku, tujuannya budidaya ikan koi ini agar para pemuda yang berada di bawah binaannya menjadi lebih mandiri. Berkaca pada pangsa pasar yang sudah merambah wilayah Banten, Kiki mengaku sedang berupaya agar kegiatan budidaya Ikan Koi ini memiliki ruang pamer.
Ia berharap kegiatan ini terus berjalan. Ia bahkan bercita-cita wilayahnya bisa menjadi 'Kampung Koi'. Di setiap rumah, warga membudidayakan ikan koi.
"Dari aspek ekonomi, ikan koi ini sebenarnya menjanjikan karena punya nilai jual tinggi. Oleh karena itu, saya punya mimpi di wilayah ini, minimal, akan hadir Kampung Koi. Bukan mustahil akan banyak orang yang berkunjung kesini untuk melihat dan berburu ikan koi," tekadnya.
Hal inilah yang diambil oleh Kelompok Budidaya Ikan Koi Jukoi. Meski baru berusia empat bulan, geliat Kelompok Budidaya Ikan Koi Jukoi ini tak bisa dipandang sebelah mata. Kegiatan budidaya ikan koi ini telah menyuplai hasil ternaknya sampai ke daerah Tanggerang, Banten.
Adalah Kiki Wahyu Komara (32) penggagas berdirinya Jukoi. Kiki merupakan Ketua RW 10 Keluarahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung melihat adanya potensi besar dari pemuda-pemudi di sekitar tempat tinggalnya.
"Kebetulan saya melihat anak-anak banyak yang belum memiliki pekerjaan. Jadi, sebagai cara memberdayakan pemuda, maka saya bentuk kegiatan ini," ujar Kiki saat dijumpai di kolam tempat budidaya Jl. Margasari, RT 02/10, Keluarahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung.
Di usianya yang baru berjalan tiga bulan lebih ini, Kelompok Jukoi mendistribusikan hasil budidaya Ikan Koi menggunakan metode dalam jaringan (daring).
"Biasanya kita jual di media sosial, atau masuk ke grup whatsapp penggemar Ikan Koi," aku Kiki.
Harga yang dipatok bervariatif. Kiki menyebut, besaran harga yang dijual tergantung pada ukuran Ikan Koi.
"Dari yang terendah, itu kisaran Rp13.000 per ekor, sampai dengan harga tertinggi mencapai Rp1,5 juta per ekor," bebernya.
Kiki mengaku, tujuannya budidaya ikan koi ini agar para pemuda yang berada di bawah binaannya menjadi lebih mandiri. Berkaca pada pangsa pasar yang sudah merambah wilayah Banten, Kiki mengaku sedang berupaya agar kegiatan budidaya Ikan Koi ini memiliki ruang pamer.
Ia berharap kegiatan ini terus berjalan. Ia bahkan bercita-cita wilayahnya bisa menjadi 'Kampung Koi'. Di setiap rumah, warga membudidayakan ikan koi.
"Dari aspek ekonomi, ikan koi ini sebenarnya menjanjikan karena punya nilai jual tinggi. Oleh karena itu, saya punya mimpi di wilayah ini, minimal, akan hadir Kampung Koi. Bukan mustahil akan banyak orang yang berkunjung kesini untuk melihat dan berburu ikan koi," tekadnya.
Red
0 Komentar