Parade Budaya 2016 Tampil Beda

Bandung, BL - Pemerintah Kota  Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung  kembali menggelar Parade Kirab Budaya yang bekerjasama dengan Vihara Giri Metta dan Paskal Hyper Square.
 
Kegiatan yang digelar di pusatkan di jalan Lengkong Kecil ini berbeda dengan kirab budaya sebelumnya, lebih bertujuan untuk menarik wisatawan dari luar kota Bandung dan menggambukan dua kebuadyaan yang berbeda dan tentunya lebih menarik yaitu budaya Tiong Hoa dan Budaya Sunda.
 
Acara ini merupakan acara rutin setiap tahunnya. Parade Kirab Budaya tahun ini, peserta tidak hanya dari datang dari Provinsi Jabar juga datang dari provinsi Jateng dan Jatim untuk ikut memeriahkan kirab budaya.
 
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, H. Herlan Joerliawan Soemardi, SP, M.Si. di sela acara acara ini digelar selain untuk mendatangkan wisatawan ke kota Bandung, parade Kirab Budaya ini juga untuk mempererat tali silaturahmi antara warga tiong hoa yang ada di kota Bandung dengan warga Bandung.
 
Herlan menegaskan dengan meningkatnya angka kunjungan wisata ke kota Bandung sudah barang tentu PAD (Pendapatan Asli Daerah) kota Bandung pun akan terdongkrak bahkan kota Bandung akan semakin dikenal oleh daerah lain di Indonesia juga ke mancanegara.
 
Acara yang diselenggarakan di Jalan Lengkong Kecil kota Bandung beberapa hari lalu ini menampilkan dua kebudayaan sekaligus yaitu Sunda dan toing hoa, Herlan menganggap hal ini perlu dilakukan demi untuk terciptanya Bandung yang kondusif tanpa ada perbedaan suku, ras dan agama, bahkan kedepannya acara ini akan menampilkan 50 persen Budaya sunda dan 50 persen budaya tiong hoa.
 
Banyak pihak beranggapan bahwa kegiatan kirab budaya ini sebagi kegiatan keagamaan tapi dengan tegas Herlan menuturkan bahwa kegiatan ini murni kegiatan Parade Kirab Budaya. 
 
Kegiatan seperti ini tidak boleh terhenti dan harus terus dilaksanakan karena kegiatan seperti ini selain dapat mempererat tali persuaudaraan Sunda dan Tiong hoa juga akan mendatangkan wistawan domestik maupun manca negara.
 
Dalam kegiatan ini Herlan sangat mengapresiasi, pasalnya kegiatan ini positif dan harus terus dilestarikan, bahkan menurutnya kegiatan parade kirab budaya ini jangan terhenti disini tapi ini merupakan bagian dari khasanah di negeri ini bahkan untuk membangun kesatuan dan persatuan, dengan keanekaragaman akan lebih mudah membangun bangsa.
 
Selain itu kegiatan parade kirab budaya kali ini menampilkan 34 bion (grup peserta) yang dikolaborasikan antara budaya tiong hoa yang ada di kota Bandung dengan budaya Sunda.
 
Untuk memeriahkan acara tersebut digelar juga Bazar Parade di Lengkong Kecil yang digelar pada Jumat 25 Maret 2016 mulai pukul 13.00 sampai dengan selesai dan Sabtu, 26 Maret 2016 pukul 09.00 sampai selesai
 
Parade Budaya yang digelar pada Sabtu, 26 Maret 2016 mulai pulul 15.00 WIB dengan rute dari Lengkong Kecil-Asia Afrika-Jenderal Sudirman-Klenteng-Kebon Jati-Paskal Hyper Square.
 
Hadir dalam Parade Kirab Budaya 2016 tersebut Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Dahlan Iskan, Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha, Atalia Kamil dan Anton Medan.

Posting Komentar

0 Komentar