BANDUNG - Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta program Camp Entrepreneur Dispora (Cempor) terus diselenggarakan dan lebih dimasifkan.
Pasalnya, program yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung itu bisa menjadi sebuah wadah untuk meningkatkan entitas Kota Bandung sebagai Kota Pemuda terlebih mampu meningkatkan wirausaha.
"Kita harus konsisten untuk menjalankan program ini, sehingga tiap tahunnya mampu meningkat secara signifikan," kata Bambang di Kantor Dispora Kota Bandung, Selasa 2 Januari 2024.
Ia mengapresiasi, Cempor mampu menghasilkan wirausaha muda. Apalagi program ini sudah berjalan 3 tahun dan menghasilkan 90 wirausaha muda.
"Cempor ini luar biasa, ada 90 orang (Wirausaha Muda Pemula). Mereka sudah dididik dan mandiri. Ini sebuah prestasi," kata Bambang.
Menurut Bambang, hadirnya Cempor juga salah satu upaya menekan angka kemiskinan di Kota Bandung. Lewat Cempor, anak muda mampu mengembangkan kreativitas, yang menghasilkan ekonomi dari hasil usaha.
"Ini sebetulnya ada keterkaitan menekan angka kemiskinan," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dispora Kota Bandung, Eddy Marwoto mengungkapkan, Cempor merupakan salah satu program unggulan Dispora Kota Bandung.
Cempor berfokus pada pengembangan infrastruktur kepemudaan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas hidup dan daya saing para entrepreneur muda dalam mengembangkan potensi bisnis dan wirausaha mereka.
"Ini betul - betul program inovatif. Kita pantau pemuda ini bisa mandiri sehingga dapat penghasilan," ungkapnya.
Eddy berharap, Cempor dapat menjadi wadah bagi para pemuda yang berbakat dan berpotensi untuk mewujudkan ide-ide kreatif.
"Program ini pun akan diduplikasi oleh pemerintah pusat, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Nantinya akan dilakukan di kabupaten kota di Indonesia," ujarnya.
Perlu diketahui, syarat mengikuti program ini yaitu berusia 16-30 tahun, domisili Kota Bandung, melewati self assesment, dan bussiness assesment.
Sedangkan benefit yang akan diperoleh diantaranya, investasi relasi, sertifikat pelatihan, pembuatan NIB, pembekalan sales dan marketing, peralatan dan perlengkapan praktek, rekomendasi HKI hingga talent mapping.
0 Komentar