Bandung, - Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cidadap, Hilda Hendrawan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan menjaga kedisiplinan selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di wilayahnya. Saat ini PSBM sudah memasuki tahap kedua yang berlangsung 28 Juli sampai 10 Agustus 2020.
Kedisiplinan itu juga berlaku untuk warga luar yang akan beraktivitas di kawasan PSBM Cidadap.
Sebab, menurutnya, selama ini pelanggaran PSBM terpantau kerap dilanggar oleh warga di luar Kecamatan Cidadap.
"Masyarakat bisa secara sukarela dan tingkat kedisiplinannya sangat baik. Pelanggaran dari warga itu relatif sangat sedikit. Adapun pelanggaran yang kita temui setelah ditelusuri itu adalah orang dari luar Kecamatan Cidadap yang belum mengethui," ucap Hilda di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (30/7/2020).
Hilda mengaku tengah berusaha menjaga psikologis masyarakat di lokasi PSBM. Warga harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga PSBM bisa membuahkan hasil yang baik.
Apabila penanganan Covid-19 sudah terkendali dengan baik, Hilda menyatakan seperti tertera dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 40 Tahun 2020, PSBM Cidadap memungkinkan berhenti lebih awal.
"Karena mungkin sekarang ada masyarakat yang sudah terlalu jenuh atau euforia ingin merasakan hidup normal lagi. Kami terus mengedukasi kepada masyarakat agar kita mengikuti seluruh anjuran dari pemerintah," tegasnya.
Hilda juga memastikan Tim Gugus Tugas Covid-19 akan terus melakukan pelacakan terhadap kepada masyarakat. Hingga saat ini telah dilaksanakan rapid test 702 orang. Hasilnya terdapat 14 orang reaktif lalu ditindaklanjuti dengan swab test dan dinyatakan 2 orang positif.
"Dua yang positif kurun waktunya berbeda. Pertama itu dari tanggal 12 Juli sudah isolasi mandiri, berarti sekarang sudah lewat masa inkubasi. Sedangkan satu lagi itu isolasi mandiri mulai tanggal 23 Juli," jelasnya.
Menurut Hilda, kedua orang yang positif tersebut bukanlah kontak erat dengan lingkungan Secapa AD. Kemungkinan, ujar dia, orang itu terpapar dari aktivitasnya di luar wilayah PSBM Cidadap.
"Tidak ada kaitannya itu kemungkinan dari luar karena yang satu itu Ojeg dan satunya lagi ART. Keduanya OTG dan sedang isolasi," katanya.
Di sisi lain, Hilda sangat bersyukur secara keseluruhan partisipasi masyarakat terhadap PSBM Cidadap begitu tinggi. Tanpa terkecuali solidaritas untuk ikut membantu sesama masyarakat juga berdatangan dari pihak luar.
"Alhamdulillah peran serta partisipasi dari berbagai komunitas. Tadi pagi STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) berkontribusi memberikan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak. Aman, tidak ada yang terdampak sampai kelaparan," ungkapnya.
Kedisiplinan itu juga berlaku untuk warga luar yang akan beraktivitas di kawasan PSBM Cidadap.
Sebab, menurutnya, selama ini pelanggaran PSBM terpantau kerap dilanggar oleh warga di luar Kecamatan Cidadap.
"Masyarakat bisa secara sukarela dan tingkat kedisiplinannya sangat baik. Pelanggaran dari warga itu relatif sangat sedikit. Adapun pelanggaran yang kita temui setelah ditelusuri itu adalah orang dari luar Kecamatan Cidadap yang belum mengethui," ucap Hilda di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (30/7/2020).
Hilda mengaku tengah berusaha menjaga psikologis masyarakat di lokasi PSBM. Warga harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga PSBM bisa membuahkan hasil yang baik.
Apabila penanganan Covid-19 sudah terkendali dengan baik, Hilda menyatakan seperti tertera dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 40 Tahun 2020, PSBM Cidadap memungkinkan berhenti lebih awal.
"Karena mungkin sekarang ada masyarakat yang sudah terlalu jenuh atau euforia ingin merasakan hidup normal lagi. Kami terus mengedukasi kepada masyarakat agar kita mengikuti seluruh anjuran dari pemerintah," tegasnya.
Hilda juga memastikan Tim Gugus Tugas Covid-19 akan terus melakukan pelacakan terhadap kepada masyarakat. Hingga saat ini telah dilaksanakan rapid test 702 orang. Hasilnya terdapat 14 orang reaktif lalu ditindaklanjuti dengan swab test dan dinyatakan 2 orang positif.
"Dua yang positif kurun waktunya berbeda. Pertama itu dari tanggal 12 Juli sudah isolasi mandiri, berarti sekarang sudah lewat masa inkubasi. Sedangkan satu lagi itu isolasi mandiri mulai tanggal 23 Juli," jelasnya.
Menurut Hilda, kedua orang yang positif tersebut bukanlah kontak erat dengan lingkungan Secapa AD. Kemungkinan, ujar dia, orang itu terpapar dari aktivitasnya di luar wilayah PSBM Cidadap.
"Tidak ada kaitannya itu kemungkinan dari luar karena yang satu itu Ojeg dan satunya lagi ART. Keduanya OTG dan sedang isolasi," katanya.
Di sisi lain, Hilda sangat bersyukur secara keseluruhan partisipasi masyarakat terhadap PSBM Cidadap begitu tinggi. Tanpa terkecuali solidaritas untuk ikut membantu sesama masyarakat juga berdatangan dari pihak luar.
"Alhamdulillah peran serta partisipasi dari berbagai komunitas. Tadi pagi STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) berkontribusi memberikan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak. Aman, tidak ada yang terdampak sampai kelaparan," ungkapnya.
0 Komentar