Bahas Pendidikan SMK, Komisi V DPRD Provinsi Sumsel Kunjungi Disdik Jabar

Bandung, Beritalugas Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima kunjungan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membahas pendidikan di Jabar, khususnya pada bidang sekolah menengah kejuruan (SMK). Kegiatan ini berlangsung di Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Rabu (26/2/20).
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK (PSMK) Disdik Jabar, Deden Saiful Hidayat memaparkan beberapa program bidang SMK, di antaranya SMK Juara. Ia menyebutkan, terdapat sembilan indikator yang harus dicapai guna mewujudkan SMK Juara. Yaitu, peningkatan angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM), nilai Ujian Nasional (UN) dan uji kompetensi terbaik, sertifikasi satuan pendidikan sesuai bidang keahlian, sertifikasi kompetensi siswa sesuai bidang keahlian (P1, P2, dan P3), keterserapan lulusan, teaching factory (tefa) berbasis kompetensi keahlian, pengembangan kerja sama pendidikan dual system, peningkatan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan promosi lomba kompetensi peserta didik.
“Tentunya, dari sembilan indikator yang ada, tersertifikasinya peserta didik menjadi pokok utama bagi kami. Hal tersebut karena akan menjadi output yang dihasilkan,” ujar Deden.
Menurut Deden, terdapat dua dari delapan peningkatan mutu standar yang akan menjadi fokus Dinas Pendidikan tahun ini. Yakni, standar guru dan tenaga kependidikan (GTK) serta sarana prasarana. Saat ini, linieritas antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan sekolah masih tidak seimbang. Contohnya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hanya memiliki 42 program studi, sedangkan SMK memiliki 120 jurusan. 
"Untuk itu, Disdik Jabar terus berupaya dengan perguruan tinggi agar permasalahan tersebut bisa teratasi. Sedangkan pada peningkatan mutu standar sarana prasarana, sesuai arahan Gubernur Ridwan Kamil, kebijakan tersebut akan difokuskan pada digitalisasi," ungkapnya.
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel), Susanto Adjis mengaku tertarik dengan kurikulum yang telah diterapkan SMK di Jabar. Karena, penerapan kurikulum SMK di Jabar terintegrasi dengan dunia usaha dan industri. 
Menurut Susanto, hal ini penting karena dapat menyerap tenaga yang dihasilkan SMK sesuai keahlian yan dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, SMK dengan kearifan lokal dapat menjadi referensi untuk Sumsel. "Karena, di Sumsel banyak daerah yang dijadikan objek pariwisata. Saya harap, program tersebut dapat memaksimalkan potensi lokal yang ada," pungkasnya.*

Posting Komentar

0 Komentar