Bandung, Beritalugas - Agar sekolah menengah kejuruan terserap maksimal, satuan pendidikan yang didukung sistem pembelajaran dengan menggunakan kurikulum industri. Hal tersebut penting guna melengkapi kompetensi yang dimiliki kompetensi kompetensi yang dimiliki.
Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) SMKN 1 Soreang, Khoeruman mengatakan, penerapan kurikulum industri menyeleraskan kompetensi yang dibutuhkan siswa. Ia menghargai, jika menyetujui pada kurikulum yang hanya ada, siswa hanya mampu mengatur kemampuan dasar, tidak memiliki kemampuan khusus sesuai kebutuhan industri.
Ia menjelaskan, ada dua aspek yang menjadi fokus kurikulum industri, yaitu mendidik anak agar memiliki keterampilan umum dan keterampilan lunak . Pada aspek pertama, seluruh siswa diharuskan menguasai kemampuan, seperti mampu memperbaiki alat elektronik.
"Sementara satu lagi keahlian khusus , yaitu fokus pada bidang kompetensi. Di sana ada analisis dan siswa tidak hanya dirancang menjadi mekanik, tetapi juga layanan adivisor atau pemberi saran," tuturnya, Jumat (3/1/2020).
Poin terakhir, tambahnya, sangat penting dikuasai oleh siswa. "Ketika kita melayani pelanggan, kita bukan hanya bisa memperbaiki, tetapi juga harus bisa berbicara dan memperbaiki sedini mungkin merusaknya apa. Analisis seperti ini belum dikembangkan, padahal habbit seperti itu harus segera disiapkan," paparnya.
Sementara di bidang soft skill , Khoeruman menekankan pentingnya siswa memiliki karakter budaya industri. "Seperti, berjuang dengan standar prosedur operasi (SOP) serta memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)," ucapnya.
Menurutnya, penerapan kurikulum industri harus sesuai dengan masifnya kerja sama atau tautan dan cocokkan dengan satuan pendidikan dengan pihak industri. Hal tersebut tentu saja akan menunjang pembelajaran, sementara juga bagi siswa. *
0 Komentar