Tasikmalaya, Beritalugas - Siswa Jawa Barat (Jabar) tak pernah berhenti berinovasi. Kali ini, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Tasikmalaya, Alwan Hanif Ramadhan berhasil membuat Lengan Prostetik Cerdas yang Terjangkau , robot yang terdiri atas alat bantu lengan , alat bantu lengan untuk bantuan, disabilitas, dan jemari.
Berkat inovasinya tersebut, Alwan berhasil memperoleh peringkat dalam ajang National Young Invetors Award 2019, Pameran Internasional Penghargaan Khusus untuk Young Invetor 2019 di Taiwan, dan berhasil meminta Inovasi Inisiasi Akar Rumput ASEAN di India. Khusus di ajang terakhir, alat temuannya berhasil memikat CEO MHomecare, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia alat kesehatan untuk memproduksi alat tersebut.
Alat peraga yang dikontrol menggunakan arduino nano dengan penggerak motor servo dan bentuk lengan, terbuat dari filamen TPU flexibl e dan filamen PLA yang menggunakan cetak 3D .
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dewi Sartika, Alwan berkesempatan mempresentasikan karyanya di hadapan seluruh peserta Siaran Keliling (Sarling) Jabar yang digelar di sekolahnya, SMKN 2 Tasikmalaya, Jln. Noenoeng Tisnasaputra, Tasikmalaya, Rabu (16/1/2020). Presentasi Alwan disaksikan langsung oleh Bunda Literasi Jabar, Atalia Praratya Kamil, Komisi I DPR RI (Muhammad Farhan), dan 12 kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jabar.
Alwan mengaku terinspirasi membuat robot tersebut dari Youtube. Apalagi dirinya sangat menyenangi robot, seperti dalam film Ironman dan Transformers. Ditambah, Alwan memiliki kawan yang tidak memiliki jemari. Sejak itu, Alwan bersama guru pembimbing, Dicky Nurul Ilham memulai penelitian. Menggunakan bahan touchscreen di smartphone .
"Alat ini telah banyak dibeli di luar negeri, tetapi harga sangat mahal hingga mencapai belasan juta rupiah," ungkap siswa jurusan mekatronika tersebut.
Pemilihan bahan menjadi kunci terjangkaunya harga produknya tersebut. Menggunakan bahan filamen TPU fleksibel dan filamen PLA , selain meminta harga, produknya lebih mudah digunakan karena menggunakan bahan yang ringan, tidak seperti produk luar negeri yang berbahan dasar logam.
Selain itu, Alwan menambahkan sensor di jari tengah agar robot dapat mengontrol layar sentuh ponsel dan menambah pengukur jari telunjuk. "Produk ini hanya menghabiskan biaya kurang dari Rp 500 ribu," ungkap siswa kelas X itu.
Kadisdik pun sangat mengapresiasi inovasi Alwan. Ia berharap, semua siswa mampu menjadi Alwan-Alwan lainnya yang tekun dan berani berinovasi.
"Takkan ada inovasi jika tidak ada kerja sama yang baik antara siswa dan guru. Ini adalah kolaborasi antara siswa dan guru untuk mendapatkan prestasi," tegasnya. *
0 Komentar