Bandung, BeritaLugas - Wali Kota Bandung, Oded
Muhammad Danial sangat mengapresiasi langkah Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aprindo) memberlakukan Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG)
dengan biaya minimal Rp200. Hal itu sejalan dengan semangatnya
menggalakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mengurangi
penggunaan sampah plastik.
Oded berharap, masyarakat bisa memandang
kebijakan ini secara positif, yakni demi mengurangi produksi sampah
plastik. Sebab, sampah plastik merupakan ancaman serius bagi lingkungan
dan bahkan kehidupan manusia.
“Saya berharap semua masyarakat bisa
merespon positif, karena dampak sampah positif sangat luar. Ada kejadian
ikan paus dibelek di dalamnya banyak sampah plastik. Ini persoalan.
Makanya saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengurangi kantong
kresek dalam keseharian kita,” kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan
Dalem Kaum, Jumat (1/3/2019).
Oded mengaku, sempat mengikuti pemaparan
di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perihal bahaya
sampah plastik. Dia semakin prihatin ketika Indonesia menjadi salah satu
negara penghasil sampah plastik terbesar. Dampak luasnya hingga
mencapai ke lautan.
Sebagai tindak lanjutnya, sambung Oded,
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya meminta agar
dibuatkan regulasi khusus untuk mengatur pengurangan sampah plastik.
“Saya masih ingat dulu pernah diundang
ke Kementerian Lingkungan Hidup, mereka mempresentasikan bahaya dampak
dari sampah kresek. Plastik menjadi sampah terbesar dan lautan paling
kotor di Indonesia salah satunya,” ujarnya.
Oded menuturkan, pemberlakukan kantong
plastik berbayar bukanlah sesuatu yang baru. Di Kota Bandung bahkan
sudah lebih dulu terbit Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2012
tentang Pengurangan sampah Plastik.
Bahkan, lanjut Oded, Pemkot Bandung juga
sebelumnya sudah gencar mengampanyekan pengurangan penggunaan kantong
plastik. Kemudian, diperkuat oleh konsep gerakan Kurangi Pisahkan dan
Manfaatkan (Kang Pisman) guna menekan produksi sampah.
“Antara regulasi dengan edukasi jadi
gerakan di masyarakat. Saya berharap dengan Kang Pisman bukan sekadar
mengurangi dan memilah sampah plastik, tapi juga mengurangi penggunaan
kantong plastik,” katanya.
Red
0 Komentar