Bandung, BeritaLugas – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA telah usai dilaksanakan 12 April lalu. Mata pelajaran yang diujiankan Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan terakhir mata pelajaran yang disesuaikan dengan jurusan yang diambil siswa.
Ketua Pelaksana UNBK Jabar, Yesa Sarwedi HS mengatakan, ketersediaan sarana prasarana pelaksanaan UNBK 2018 menggunakan metode resource sharing antar-sekolah hingga jenjang sekolah.
Penguatan UNBK SMA ini terletak pada masing-masing sekolah, karena UNBK tidak menentukan kelulusan siswa, kelulusan ditentukan oleh pihak sekolah.
Kelulusan siswa dilihat dari program keseluruhan yang sudah dituntaskan siswa, nilai sikap dan perilaku serta ujian satuan/program pendidikan.
“Sedangkan UNBK meski menjadi salah satu penilaian tapi lebih pada pemetaan pendidikan saja,” kata Yesa.
UNBK 2018 masih belum bisa memenuhi seluruh unit komputer, sehingga bila sekolah tidak memiliki komputer terpaksa harus menumpang ke sekolah lain. “Yang baru bisa terpenuhi unit komputer UNBK 2018 diperkirakan baru mencapai 75 persen, sehingga untuk pemenuhan unit komputer dilakukan bertahap,” beber Yesa.
Ia menambahkan, UNBK SMA/SMK 2018 tidak ada kendala, tapi panitia masih ada kekurangan unit komputer dan siswa harus menumpang ke sekolah lain. Kondisi ini tentu berpengaruh dari sisi kenyamanan siswa.
Namun setiap tahun perbaikan sistem dan sarana prasarana baik dari Pemerintah Pusat dan daerah terus meningkat. “Kedepan 2019 UNBK SMA/SMK masih tidak mencukupi unit komputer, kita coba dengan sistem sewa,” terang Yesa.
Sekolah hanya diberikan bantuan uang untuk menyewah unit komputer ke pihak lain. Itu pun kalau prosesnya tidak sulit,” tandasnya. Dengan demikian walaupun uangnya sedikit, tapi UNBK bisa di sekolahnya sendiri. Hal itu dilakukan supaya siswa nyaman ujian di sekolah sendiri.
“Mulai dari jaringan internet dan kelistrikan, karena sebelum UNBK berlangsung semua pihak sudah mengantisipasi hal ini,” pungkasnya. (Trs)
0 Komentar